Cerita pendakian pegunungan Haur Bunak 1141 Mdpl.
Assalamualaikum Wr Wb.
Izinkanlah saya bercerita salah satu pegunungan 7 Summit Kalimantan Selatan.
Setelah cukup bergelut dengan pekerjaan akhirnya tiba ditanggal 20 Febuari 2020, aku dan 2 orang kawan ku ( Amat dan Salam ) memutuskan untuk pergi mendaki Gunung Haur Bunak yang berlokasi di Desa Pa'au Riam kanan. Ditanggal 20 kami ber3 mulai melist apa aja yang akan dibawa dalam perjalanan kali ini. Ok selesai, tinggal besok kami berangkat dari Banjarmasin.
21 Februari 2020 ( Jum'at )
Carrier sudah packing tinggal berangkat, sesudah selesai Sholat Jum'at didekat rumah terus kembali kerumah untuk mengambil carrier dan tidak lupa berpamitan dengan Ibu, aku langsung berangkat menggunakan sepeda motor, namun cuaca seperti tidak bersahabat, aku tidak menghiraukan langsung saja berangkat. Akhirnya tiba di Alfamart pal 7 sambil nunggu Amat, cuaca yang dari tadi tidak bersahabat akhirnya menurunkan hujan yang lumayan deras. Aduh deras lagi, mana sudah pukul 13.30 mana kapal di dermaga berangkat pukul 16.00, jas hujan di alfamart lagi habis.
Beruntung aku bertemu dengan seorang kawan ( bang Bangau ) kemudian ia bertanya, mau kemana Put ? Ke Haur Bunak bang, berapa orang, 3 bang, kapal pukul berapa berangkat nya Put ? pukul 16.00 bang mana deras kaya gini lagi bang hahaha. Kalo ada jas hujan berangkat sekarang ga Put ? Jelas berangkat bang. Yaudah pake punya ku aja ada 2 ni pas untuk kalian berdua, tanpa banyak basa-basi langsung ku kenakan dan berangkat meninggalkan bang Bangau. Hati-hati Put diperjalanan, siap bang, aman.
Ditengah perjalanan menuju Banjarbaru ternyata disini tidak hujan malah cerah cuacanya, tapi kami tetap jalan menuju alfamart sungai ulin disana Salam sudah menunggu, sampai didepan kami langsung jalan takut ga keburu kapal nya hahaha. Tibalah kami di dermaga riam kanan pukul 16.00 langsung saja kami naik ke kapal, dikapal banyak juga pendaki ingin mendaki tapi cuma kami ber3 yang ke Haur Bunak sisa yang lain menuju Pegunungan Kahung.
![]() |
Perjalanan menuju Desa Pa'au |
![]() |
Dermaga Riam Kanan |
Cuaca cerah ditambah matahari yang mau terbenam menambah lengkap nuansa diatas kapal, 90 menit lama perjalanan akhirnya tiba di kampung Pa'au kemudian kami membayar ongkos kapal 15k/orang. Kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki disini langsung menuju tempat registrasi Pokdarwis disana dan dijelaskan estimasi pendakian serta biaya guide perhari, aku hanya mengangguk karena sebelumnya aku sudah mengontak lewat WhatsApp dengan guide nya. Bertemu serta kenalan dengan guide nya sudah, untuk malam ini kami ber3 menginap di rumah Pembakal.
22 Febuari 2020 Sabtu.
Pagi pukul 7.30 kami bersiap untuk memulai pendakian total 4 orang, kami memilih jalur yang paling cepat jalur Pelajau, disini terdapat 3 jalur ( Pelajau, Sekendet, Penyaluhan ). Langsung saja mulai pendakian dengan menyusuri jalan semen setapak dikampung Pa'au kanan kiri rumah warga, lumayan ramai juga disini kataku. Selepas jalan semen jalan langsung menyempit kanan kiri banyak pepohonan seperti pohon karet, tidak lama sekitar 45 menit kami sampai di sebuah shelter, dari kampung sampai disini trek cuma landai sangat sedikit tanjakan.
![]() |
Trek menuju Bendungan sesudah shelter |
Langsung lanjut menuju bendungan air, view menuju bendungan kita dapat menyaksikan kebun warga kanan kiri sangat luas dan juga didepan sudah terlihat puncak gunung nya. Perlu waktu 45 menitan untuk sampai di bendungan dgn jalur sudah mulai nanjak. Tiba dibendungan kami istirahat sambil ngopi dan sebats ( 20 menit ) dan lanjut menuju kubangan bekas babi trek sudah menanjak full ditambah cuaca yang panas kian cepat lelah.
![]() |
Rest area di Bendungan |
Perlu 45 menit kami sampai di kubangan namun langsung saja jalan menuju sumber air terakhir ( 5 menit ). Dan tiba di sumber air terakhir, air nya berasal dari bebatuan, terasa sangat segar langsung diminum. Di sini kami bercengkrama sambil menikmati panas nya terik matahari yang ingin menyengat tubuh namun terhalang pepohonan.
![]() |
Mata air terakhir |
Pukul 11.30 kami lanjut dari sumber mata air terakhir, dari sini trek makin kurang ajar langsung disambut dgn full nanjak, carrier pun bertambah berat karena kami harus membawa air yang cukup banyak untuk di Camp area nanti. Vegetasi makin rapat ditambah jalur disini masih jarang dilalui, angin pun jarang menghembuskan nafasnya mungkin karna cuaca lagi terik terik nya. Benar-benar kurang ajar trek disni membuat ingin berkata-kata, ahahah ( 45 menit ) kami sudah sampai di kubangan babi istirahat bentar lalu lanjut lagi, dari sini trek menuju Camp area sudah tidak terlalu nanjak seperti dibawah tadi langsung saja setelah istirahat kami lanjut ke camp area, tiba-tiba cuaca yang tadi panas dengan cepat berubah menjadi mendung ( 45 menit ) menuju camp area akhirnya kami sampai tepat jam 13.00 dgn segera mendirikan tenda dan juga membentang flysheet.
![]() |
Camp area |
Akhirnya hujan pun turun ( 14.00 ) dgn lumayan deras, kami yang tidak ingin cuma berdiam diri langsung mengeluarkan kompor, logistik dll untuk memasak dan kami memutuskan untuk summits ke puncak setelah hujan reda. 1 Jam hujan mengguyur kami, Pacet makin banyak keluar dari tempat persembunyiannya. Setelah hujan reda pukul 15.00 kami summit ke puncak, trek seperti biasa naik turun dengan curam, ditambah pohon yang lumayan banyak duri tidak jarang kami dengan tidak sadar memegang duri dipepohonan. Vegetasi kali ini benar-benar sangat rapat hanya mampu dilewati 1 orang. Pukul 15.30 disebelah kanan nampak view bendungan riam kanan yang berkhiasan pulau yang di kelilingi air danau riam, namun Vegetasi masih rapat. Beranjak naik sekitar 15 menit, kami sampai di punggungan pertama disini view nya sangat luas dgn leluasanya memandangi danau Riam.
![]() |
punggungan sebelum puncak |
Nanjak pun kami lanjutkan karna kami ingin menyambangi Puncak. Pukul 16.00 kami sampai dipuncak Haur Bunak 1141 mdpl, akhirnya setelah 60 menit berjalan dari camp area kami berempat sampai. Dipuncak kami berfoto-foto sambil bercengkrama sembari menghabiskan kopi segelas besar dan cemilan, ahahahahah..
![]() |
Puncak |
Hanya tempat landai yang tidak terlalu besar, hanya 3 buah plakat yang tertancap di pohon menandakan ini adalah puncak, hanya sedikit view yang memanjakan mata ketika dipuncak karena hampir 315° tertutupan pepohonan. Walaupun seperti itu Haur Bunak tetap punya cara sendiri untuk memikat para pendaki. Gokiiiiill.
Hari semakin sore, tidak berlama-lama di puncak pukul 16.30 kami turun menuju camp area perjalan turun sama seperti perjalanan naik, hujan selalu saja datang menghampiri namun kali ini cuma gerimis.
Ditengah perjalanan turun seorang kawan (amat ) berkata lalu mengajak, mengapa kita tidak turun hari ini aja, besok pagi kalo ke puncak buat apalagi ? kalo ngejar view, view apalagi yang dikejar ? Aku berfikir sambil menelaah pemikirannya, lalu ku jawab, liat dulu sampai camp area Mat. Perjalanan turun terasa sangat singkat, pukul 17.00 kami sudah sampai di camp area. Keputusan pun tiba kami turun sore yang hampir berganti malam, hahaha padahal tenda dan flysheet sudah berdiri dgn cantiknya. Pukul 17.50 kami turun dgn tujuan langsung kampung. Jalur yang tersiram hujan membuat beberapa jalur menjadi licin, tetap saja kami cekatan dalam meambil pijakan, jalur yang kurang ajar saat dinaikin pun menjadi sangat kurang ajar ketika dituruni dgn kondisi licin, hahaha. Jam menandakan pukul 18.15 waktu hampir magrib kami yang belum sempat mengejar pos mata air terakhir harus break ditengah tanjakan. Hari yang sore kini sudah tidak terlihat sudah beralih menjadi gelap nya malam, headlamp pun segera dipakai, pukul sudah 19.00 kami ngaret sedikit, gimana tidak nyebats diposisi sekarang ini jarang kami temukan haha, akhirnya kami lanjutkan perjalanan turun.
Suara-suara binatang bersahutan di kejauhan, pacet pun tidak jarang kami temukan sudah dalam posisi mengisap darah dikaki, kunang-kunang sesekali menampakan dirinya, semoga tidak ada ancaman hewan buas, hahaha. Tidak terasa kami sampai saja di kubangan babi yang pertama ( 19.30 ) berarti pos mata air terakhir sudah kelewatan, dikubangan ini tidak ada mata air, kami lanjutkan turun menuju bendungan air. Akhirnya sampai dibendungan pukul 20.00 terasa sangat singkat perjalanan turun. Kami pun merebus mie di area bendungan ini, sumber air sangat berlimpah jadi tidak perlu khawatir. Setelah berleha-leha di bendungan pukul 21.00 kami lanjut jalan lagi dari sini perjalanan sudah mulai santai, karena kaki sudah mulai lelah melangkah, selangkah demi selangkah akhirnya tiba di sebuah shelter setelah berjalan dari bendungan memakan waktu 48 menit, sebats sebentar lalu lanjut lagi pukul 22.00. Malam makin larut kaki sudah getir melangkah, pundak pun sudah lelah menahan bebas carrier namun mau gimana tujuan adalah kampung kami harus terus berjalan santai.
45 menit berjalan kami memilih rest area di area persawahan warga, disini langit terasa sangat biru ditambah gemerlap bintang nan banyak, sungguh indah. Iseng berfoto-foto, aku mendapatkan kejanggalan, ketika liat hasil foto ada sesuatu seperti tongkat yang dilempar diatas kepala ku, apaan ini aku pun juga bingung, lekas saja ku minta sama yang lain biar lanjut jalan lagi.
![]() |
Sesuatu yang aneh diatas |
Akhirnya setelah berjalan menapaki jalan landai yang panjang, pukul 23.15 kami tiba di kampung, sungguh sunyi mungkin sudah pada tidur. Bang Nasar selaku Guide kami minta izin ingin langsung kerumah soal yang lain biar nanti pagi saja kata beliau, ok siap bang kami mau tidur di rumah Bapak yang malam tadi bang. Namun seperti nya orang-orang sudah pada tidur, tubuh yang kotor penuh tanah menjadi kan kami segan untuk menginjakan kaki ke rumah beliau, akhir nya kami tidur dibawah pohon didepan rumah beliau dengan memakai matras, sungguh pemandangan yang magis gimana tidak didepan kami terbentang danau riam yang luas ditambah didermaga nya ada beberapa kapal yang parkir setiap hari nya, dan juga disekeliling danau banyak terdapat perbukitan nan hijau ditambah gemerlap bintang diatas menghiasi semesta ini.
Minggu 23 Februari 2020.
Pagi pun tiba tandanya kami harus sudah bersiap untuk naik ke kapal lalu pulang. Bang Nasar datang kami pun berpamitan sambil meminta maaf apabila ada salah-salah kata. Tidak lama kapal berangkat begitu pula perjalanan kami 3 orang berakhir disini. Sungguh kami tidak merencanakan akan melakukan pendakian Tektok, namun mau gimana, semua sudah diatur oleh yang Maha kuasa.
![]() |
Pagi didesa Pa'au |
Terimakasih untuk kalian yang sudah meluangkan waktunya mau membaca artikel aku yang satu ini, semoga kalian selalu diberikan kesehatan dan juga rezeki yang berkecukupan. Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.
Assalamualaikum Wr Wb....