Assalamualaikum, kali ini saya akan bercerita perjalanan saya dkk menuju Atap Kalsel part 1, semoga kalian terhibur.
Menginjakan kaki di Atap Kalimantan Selatan ( Gunung Halau-halau 1901 Mdpl )
. Ini merupakan pendakian ku yang ke 2.
Mungkin Sekitarnya tanggal 22 juni 2018 setelah selesai pendakian gunung pertama ku ke Gunung Hauk 1325 mdpl ( pada saat itu 2018 Gn Hauk merupakan atap kalsel kedua ) setelah dari itu si bang Bangau ini mengajak ku lagi mendaki ke Halau² dgn waktu perjalanan 2 hari PP ( yang ku tau normal itu 4 hari PP ) sontak aku pun kaget, dengan kondisi ku yang sangat baru mengenal dunia pendakian dan ditambah kondisi tubuh ku yang hampir remuk setelah turun dari Gn Hauk, langsung saja ku tolak ajakan dia
dgn berat hati. Oh sayang sekali kata dia. Dan besoknya pun seorang kawan dekat ku ( Mahdi ) yang bersama ku dalam pendakian sebelumnya, ternyata Mahdi ini mengiyakan ajakan bang Bangau dan turut ikut dalam pendakian. Ku pikir² yasudah ikut gabung juga aku, lalu ada seorang kawan ( Aldi ) Mahdi mengajak dia ikut serta juga. Kami yang bertiga orang ini mulai lah mempersiapkan alat² camping dgn merental semua, hehe, aku pun mengontak seorang kawan bermaksud ingin pinjem Carrier, ambil aja put carrier nya besok, Ok bang siap.
Jum'at 29 juni 2018.
Ketika habis Magrib kami ber 8 ( Aku, Mahdi, Aldi, bang Bangau, bang Hakim, Rasyid, Wahyu, Mahli ) berangkat dari Landasan ulin dgn menggunakan roda dua dgn tujuan Kota Berabai lalu masuk ke pedalaman -+ 6 Jam Waktu tempuh. Tiba lah kota Rantau pukul 11.00 an istirahat sejenak sambil beli Pentol dan lanjut jalan, lalu berhenti lagi di Berabai untuk makan dan lanjut lagi menuju Kampung Kiyu kampung terakhir dan tiba sekitar pukul 01.30 dgn jalur yang kurang ajar wkwk. Di kampung ada 1 rombongan tapi mereka sudah naik duluan saat siang hari, istirahat sebentar lalu pukul 2.00 Mulai tracking target pas Adzan Subuh tiba di pos 1, dan itu pertama kalinya aku merasakan sensasi hutan Belantara dgn vegetasi sangat rapat dibandingkan Gn.Hauk. Jalur tracking pun terasa adem dan gelap gulita namun tanjakan tetap tanjakan tidak ada kompromi, yang asik nya menuju pos 1 kita melewati 3 jembatan gantung dgn masing-masing jembatan mempunyai nama nya sendiri. Sebentar lagi Adzan Subuh berkumandang kami sudah sampai di pos 1 Puncak Tiranggang nah disini terdapat salah satu simpangan jalur untuk menuju kampung Juhu ( kampung tertinggi di Kalsel ), beruntung nya Bulan lagi menampakkan cahaya nya dan vegetasi disini terbuka jelas seperti punggungan. Dengan posisi ngantuk semua, mau tidak mau harus jalan lagi menuju pos 2, enak nya menuju pos 2 jalur banyak menurun. Pohon paring satu per satu dilewati, dan hewan Pacet mulai muncul dari sini karna vegetasi sudah lembab, sontak geli dan jijik terjadi seketika, aku yang pertama kali ke gigit Pacet kesan pertama ya itu jijik hahaha.
![]() |
*Pohon Besar ( pertengahan pos 1 pos 2) |
Hampir jam 7.00 kami ber 8 sudah sampai di pos 2 Sungai Karuh, disini terdapat Air terjun yang cantik lagi alami, langsung saja ku hiraukan karna ingin memasak. Selesai masak baru ke spot Air terjun dan berfoto-foto lalu mencoba tidur sebentar biar gak ngantuk² banget wkwk.
![]() |
*Pos 2 Air Terjun Sungai Karuh |
![]() |
*Pacet yang sudah kenyang ngisap darah wkwk |
Tidak lama jam menunjukkan hampir pukul 10.00 langsung saja melanjutkan perjalanan menuju Pos 3 Jumantir dgn tanjakan yang kurang ajar. Tanpa diundang kabut pun datang tanpa permisi, kami yang delapan orang terpecah menjadi 3 bagian aku bersama Mahdi, Aldi ditengah-tengah kami yang baru pertama menjajah hutan belantara banyak ragu dalam melangkah apakah ini jalur yang benar kata ku, kita jalanin aja percyaa kata seorang kawan. Hari seperti mendung entah itu kabut yang makin tebal atau emang mendung, langkah demi langkah sampai lah kami dijalur yang seperti melipir pinggir jurang, kami yang bertiga ragu apakah ini benar jalur apakah ada jalur seperti ini di gunung namun banyak terdapat dipohon terlihat sebuah pita seolah menjadi penunjuk jalan, benar saja aku baru sadar hahaha. Di kejauhan didepan terdengar sayup-sayup dan memberanikan melangkah melipir ke jurang, dgn yakin kami pun berhasil melaluinya, dan benar saja suara tadi berasal dari kawan kami yang didepan sudah sampai di pos 3 Jumantir ditambah 1 regu kelompok lain yang sedang makan siang. Gerimis turun padahal kami tidak ada yang berharap turun, posisi kami stay tidak jalan karena nunggu kawan 3 orang di belakang sekitar 30 menit datang juga mereka. Semua berkumpul hujan pun mereda sembari kami berdiskusi apakah kami mendirikan tenda di puncak atau di pos 4 dan diputuskan mendirikan tenda di puncak.
Langsung saja kami ber 8 lanjut jalan dengan formasi seperti tadi 2 3 3, kurang ajar aku berkata secapek ini kah mendaki gunung ditambah gerimis yang membasahi jalur ditambah Pacet dimana-mana. 1 jam berlalu aku bertiga kawan sampai di spot yang bernama Pohon Gerbang sesuai namanya pohon ini seperti berbentuk gerbang dengan kita nya berjalan melewati tengahnya.
![]() |
*Pohon Gerbang diatas pos 3 |
Lanjut lagi menuju tempat yang bernama simpang haraan ( terdapat pertemuan jalur Kadayang Loksado ) sekitar 40 menit berjalan tiba juga kami ditempat yang bernama simpang haraan lalu lanjut jalan menuju tempat bernama Lembah Cirit untuk mengisi Air disana 30 menit berjalan kami sampai disana dan 2 orang sudah menunggu ( Rasyid dan bang Hakim ) kata bang Hakim ambil air dibawah turun sekitar 10 menit langsung saja kami iyakan. Dan benar air di sumber itu seperti air es dan ini pertama kali aku mencoba, segar pasti ketagihan juga pasti. Kami ber 5 sudah 20 menit menunggu kawan yang dibelakang tidak datang-datang dan memutuskan langsung menunggu di pos 4 Penyaungan, kurang ajar tanjakan ini makin kurang ajar makin curam serasa ingin menyerahkan diri namun perjalanan sudah sejauh ini sudah banyak yang dikorbankan.
Langkah demi langkah tidak terasa sampai di pos 4 ( 16.30 ) dan tidak jadi mendirikan tenda di Puncak, cuaca sama sekali tidak bersahabat hari ini. Dingin menusuk ke tulang ditambah hari yang makin gelap serta mentari tidak menampakkan sinar nya. Hampir jam 6 kawan yang ber 3 sampai juga di pos 4, Alhamdulillah.
Besok minggu subuh kami akan summit melihat sunrise dari puncak. Tanpa diduga hujan turun dari Subuh sampai ke pagi, kami lebih memilih rebahan di tenda dari pada harus ketemu hujan lagi, sangat lama kami nunggu hujan reda sedangkan ini sudah jam 9 pagi, hujan mereda kami summit menuju puncak perlu waktu 30 menit dan sampailah di puncak. Alhamdulillah tidak menyangka seorang aku sampai juga di Atap Kalsel walaupun pemandangan sekitar tembok aku sama sekali tidak menyesal dan tidak kecewa.
![]() |
*Foto di puncak Halau-halau ( Kabut ) |
Cuaca seperti memberi tau bahwa hujan akan turun sebentar lagi, tidak ingin berlama-lama dipuncak kami segera turun dan benar saja gerimis pun turun dgn cepat berubah menjadi deras, tidak bisa dihindari kami harus bertemu dgn hujan lagi. Sampai di tenda baju sudah basah kuyup padahal hujan sudah reda, terlalu asik bercanda gurau akhirnya waktu molor kami packing dan turun pukul 16.00, tidak seperti naik perjalanan turun terasa lebih santai walaupun jalur naik turun tapi lebih banyak turunan nya. Sebelum Magrib kami sudah tiba di pos 3 Jumantir dan kami semua berkumpul karna ada yang di sampaikan, ucap seorang kawan berkata : kalo melihat sesuatu dan mendengarkan sesuatu yang aneh, jangan bilang dulu cukup diri sendiri aja yang melihat dan mendengar kita fokus turun aja. Berjalan dilanjutkan dan langsung melewati jalur yang seperti melipir dipinggir jurang, harus hati-hati hari semakin gelap ditambah belantara hutan, tiba-tiba kawan yang di depan minta bergantian dia ingin dibelakang saja menutup barisan.
Selesai melewati itu waktu Magrib tiba kami istirahat sejenak. Hari makin gelap headlamp masing-masing sudah menggunakan terus berjalan menurun sesekali sayup-sayup terdengar, ntah apa itu. Setelah selesai Isya kami tiba di pos 2 Sungai Karuh disana kami kembali menemui rombongan yang kemarin naik bersama kami, tapi posisi mereka sekarang sedang tidak mengenakan karena kawan mereka 1 Magh nya kambuh sudah hampir 30 menit terbaring, katanya mereka kehabisan Logistik langsung saja kawan ku memberikan roti yang dia punya untuk mengganjal perut ditambah teh yang hangat. Kami ber 8 asik bercanda gurau disana hampir 1 jam lamanya, tidak mau makin larut kami lanjut ke pos 1 sekitar pukul 21.30 seperti biasa kawan mengingat kan kalo liat sesuatu jgn bilang dulu. Vegetasi yang rapat tanah yang lembab dan licin serta tidak ada angin membuat perjalanan terasa sangat cape, hampir 2 jam kami tempuh dan akhirnya tiba di pos 1 pukul jam 24.00. Disini terdapat pondok yang bisa digunakan untuk tidur dll, langsung saja kami memasak makanan yang tersisa. Beruntung hujan tidak turun lagi malam ini, malam makin larut harusnya kami lanjut turun ke kampung malam ini namun kondisi badan tidak ada yang tau, 2 orang kawan malah ketiduran disana dengan sangat nyenyak ketahuan mereka sangat kecapean, tidak ingin memaksakan seorang kawan bilang yaudah kita tidur disini aja besok pagi lanjut turun tinggal dikit kok, aku mengiyakan.
Baru sebentar merebahkan badan langsung saja ketiduran dgn baju habis main hujan dan keringat, beruntung nya disini tidak terlalu dingin. Malam penuh sunyi membuat tidur makin nyenyak.
Senin.
Pagi tiba mentari bermula muncul menampakkan sinar nya, menyeru kami agar berjalan melanjutkan jalan pulang. Pukul 08.00 kami melanjutkan perjalanan tidak ingin bersantai-santai lagi, langsung saja menuju kampung dan tiba di kampung pukul 9.20. Istirahat sebentar sebelum membersihkan badan. Setelah bersantai sambil bercerita dengan orang sana, kami pamit pulang (10.00) menuju Banjarmasin. Baru ingin pulang langit sudah mendung lagi tidak ingin berlama-lama, langsung saja menuju kota Berabai terlebih dahulu. Baru melewati Berabai seorang kawan mengalami kebocoran ban, lalu lanjut ke Banjarmasin. Perjalanan pulang penuh drama hujan, tidak disangka aku tiba di rumah pukul 21.00.
Alhamdulillah kami semua selamat dan tiba dirumah masing-masing dengan selamat juga. Inilah cerita perjalanan ku menuju Pegunungan Halau-halau ( Atap Kalsel ) yang sama sekali tidak menyangka, aku sampai diatas sana menginjakan kaki disana.
Cerita diatas aku tulis dengan apa yang ku ingat. Terimakasih sudah meluangkan waktu telah membaca artikel ku, semoga kalian selalu diberikan kesehatan.
Mohon maaf bila terjadi banyak salah penulisan kata atau kalimat.
Assalamualaikum Wr Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar